Sabar dan Ikhtiar Dalam Menanti Momongan

2016-25-4--22-01-51

Sudah bekerja?

Bekerja di mana?

Sarjana kok gajinya pas-pasan?

Sudah punya pasangan?

Kapan menikah?

Sudah punya anak?

Anaknya kok kurus?

Anaknya kok gemuk sekali?

 

Dalam hidup, sebenarnya ada banyak orang yang peduli dengan kehidupan kita. Kepedulian tersebut salah satunya diwujudkan dengan menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi dalam hidup kita. Sayangnya, saat bertanya, kadang mereka tidak memperhatikan tempat, waktu, dan suasana hati dari yang ditanya. Sehingga seakan-akan pertanyaan tersebut dilontarkan bukan karena mereka peduli, melainkan karena ingin memancing emosi.

Salah satu pertanyaan paling sensitif yang pernah saya dapatkan adalah, “ Sudah punya anak?”. Pasalnya, setelah resmi menikah, ternyata kami tidaklah seberuntung pasangan lain yang langsung mendapatkan keturunan di bulan-bulan pertama pernikahannya. Meski penantian selama setahun kala itu sebenarnya bukanlah penantian yang terlalu lama bila dibandingkan mereka yang harus menunggu 2, 3, 5, 10 bahkan berpuluh tahun lamanya untuk mendapatkan momongan. Namun penantian tersebut semakin terasa panjang saat kami juga seakan diburu dengan banyak rentetan pertanyaan tentang kapan punya anak. Padahal, layaknya jodoh dan rezeki atau lainnya, anak juga merupakan sesuatu yang tidak bisa lepas dari Kuasa Allah sebagai Sang Maha Pemberi.

Kadang bahkan bukan hanya bertanya, beberapa orang bahkan langsung menduga bahwa mungkin saya mandul lalu menakut-nakuti saya bila suami akan meninggalkan saya karena itu. Ya Robbi, benar-benar masa yang menguras emosi kala itu, bukan hanya sekali saya menangis sendiri atau membendung air mata bila teringat betapa lama rasanya penantian untuk punya anak kala itu.

Alhamdulillah kini semua sudah berlalu. Masa-masa sedih itu telah terlewati, persis setelah setahun menikah, yang dinanti datang juga, saya positif hamil, testpack itu akhirnya bergaris dua. Baca cerita pertama kehamilan saya di sini. Mengetahui bahwa saya termasuk yang lama dalam mendapat momongan, beberapa teman yang telah menikah dan juga masih menunggu, menanyakan seputar tips agar bisa cepat memiliki momongan. Untuk itu, saya tuliskan sedikit tips ala saya dalam usaha mendapat momongan, semoga manfaat ya. 🙂

  1. Mintalah selalu kepada Allah Yang Maha Pemberi

Sebagaimana mobil atau motor yang diciptakan manusia, yang bila rusak atau bermasalah, segera kita bawa ke bengkel atau langsung bertanya kepada perusahaan yang membuatnya, yang tahu seluk beluk masalah mesin motor atau mobil tersebut. Sama halnya dengan manusia yang diciptakan oleh Allah, maka yang pertama kita lakukan bila kita sedang punya masalah adalah menghubungiNya, berdo’a padaNya dan meminta padaNya. Jangan menyerah dan putus asa dalam berdo’a terutama dalam masalah memiliki momongan.

  1. Perbaiki hubungan kita denganNya

Sama seperti dua orang anak yang meminta kepada orang tuanya, salah satu anak yang hubungannya baik atau lebih dekat dengan orang tuanya tentu lebih mudah dalam meminta sesuatu dibanding anak yang tidak dekat atau sedang punya masalah dengan orang tuanya. Begitu pula hubungan kita dengan Dia Yang Maha Pencipta, mari kita bermuhasabah diri, sudah seberapa baik atau seberapa dekat kah hungan kita denganNya? Sudah benarkah sholat kita? Sudah lengkapkah perkara wajib kita? Sudah banyakkah tabungan sunah kita? Sudah baikkah kita dengan kedua orang tua? Sudah banyakkah sedekah kita? Masih adakah ladang maksiat kita? Masih banyakkah harta haram yang kita makan? Masih seringkah kita bertransaksi riba? Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang tentu jawabannya hanya kita dan Allah yang tahu.

  1. Berprisangka baik dengan ketetapanNya

Mungkin ketika membaca poin nomor 2, ada yang nyeletuk, “ si A tidak pernah sholat dan lain-lain, tapi kok bisa cepat punya momongan?”. Bukan berarti mereka yang belum memiliki momongan adalah orang-orang yang banyak salah, jauh dari Allah, dan lainnya. Atau sebaliknya, yang memiliki momongan adalah orang taat ibadah dan lainnya. Semua itu telah ditentukan, karena itu daripada sibuk membandingkan diri kita dengan orang lain, lebih baik kita terus saja berprisangka baik, mungkin Allah ingin  kita benar-benar mempersiapkan diri sebelum memiliki momongan, sehingga ketika nanti waktunya telah tiba, kita benar-benar siap menjadi orang tua. Bukankah ada banyak kejadian di luar sana, seseorang disebut orang tua hanya karena mereka memiliki anak, tanpa mendidik, menjaga, dan lain sebagainya. Inilah yang mungkin Allah tidak mau terjadi pada kita.

  1. Santai, relaks, and happy

Jangan hanya fokus pada masalah kita. Buka mata dan hati lebar-lebar, dunia kita tidak hanya berfokus pada usaha kita dalam memiliki momongan. Memang kita harus senantiasa berusaha dan tak putus asa, tapi jangan sampai lupa mensyukuri segala sesuatu yang saat ini berada di sekeliling kita karena rahmatNya. Nikmatilah momen-momen hanya berdua dengan suami, yang mungkin akan sulit ditemui bila sudah memiliki anak nanti. Kalau bisa, hindari stres, karena menurut ilmu kesehatan, stres juga dapat menghambat terjadinya kehamilan. Meski bukan faktor utama, tentu kita tidak mau terus-terusan mengeluarkan pemicu penghambat kehamilan, bukan?

  1. Perbaiki pola hidup

Umumnya, mereka yang sehat akan lebih besar kemungkinannya untuk memiliki anak. Bayi yang nantinya berada dalam rahim sang ibu, butuh tempat yang sehat agar ia bisa tumbuh dan berkembang. Begitu juga dengan calon Ayah, untuk menghasilkan sang juara yang nantinya akan memenangkan pertandingan dari jutaan lainnya, tentu ia harus berasal dari tubuh seorang calon ayah yang juga sehat. Perbanyak makan buah, terutama yang mengandung asam folat, kemudian sayuran, daging, dan makanan sehat lainnya.

  1. Cari informasi sebanyak mungkin seputar kehamilan

Jangan malas untuk membaca artikel-artikel kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan. Di internet ada ratusan bahkan lebih artikel kesehatan yang memuat tentang bagaimana cara mempercepat kehamilan, mulai dari mengetahui masa subur wanita, do and don’t ketika berhubungan, dan lainnya. Jangan lupa menyaring terlebih dahulu informasi yang masuk, jangan asal menerima begitu saja. Bila dirasa tidak masuk akal, tinggalkan dan ganti dengan yang lainnya.

itu saja sedikit tips dari saya tentang usaha dalam mendapatkan momongan. Selalu berpikir positif dan teruslah yakin, bahwa suatu saat Allah akan mempercayai kita untuk memiliki keturunan. Jangan berkecil hati dan merasa kita adalah satu-satunya orang yang tidak beruntung memiliki anak. Karena bila ingin membandingkan, bahkan nabi Ibrahim AS pun harus menunggu ratusan tahun lamanya untuk mendapatkan keturunan. Jadi, jangan bersedih dan teruslah semangat, oke?:)

 

8 pemikiran pada “Sabar dan Ikhtiar Dalam Menanti Momongan

Tinggalkan komentar